PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Bagaimana
anak-anak berkembang memiliki arti penting. Hal ini dikarenakan anak-anak
adalah masa depan bagi masyarakat manapun. Perkembangan sendiri terdiri dari
berbagai proses, yaitu proses fisik, proses kognitif, dan proses
sosial-emosional. Salah satu aspek perkembangan yang sering sekali menjadi
masalah pada anak-aak adalah perkembangan emosi.
Seorang
anak pada usia dini dari hari ke hari akan mengalami perkembangan emosi dan perkembangan
tersebut berlangsung secara cepat dan sangat berpengaruh terhadap perkembangannya
selanjutnya.Namun, tentunya tiap anak tidak sama persis pencapaiannya, ada yang
benar-benar cepat berkembang ada pula yang membutuhkan waktu agak lama.Tidak
semua anak usia dini mengalami perkembangan emosi secara normal, banyak
kendala/permasalahan di dalam perkembangannya yang di sebabkan oleh beberapa
faktor.
Seorang
anak dalam perkembangan sosial-emosionalnya memiliki banyak keunikan yang
terkadang mengejutkan. Keunikan dalam perkembangan tersebut sulit dimengerti
oleh orang dewasa. Perkembangan anak terdiri dari beberapa aspek. Hal yang sangat
sering di permasalahkan orang tua pada umumnya adalah anak bergitu nakal.
Mungkin saja hal itu bersifat normal tetapi ada kemungkinan merupakan gangguan
yang terjadi dari perkembangan emosi.
B.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa
yang dimaksud dengan emosi?
2. Bagaimana
mekanisme perkembangan emosi anak terjadi?
3. Apa
saja jenis dan fungsi emosi pada anak?
4. Apa
saja ciri dan faktor yang mempengaruhi emosi pada anak?
5. Apa
dampak yang ditimbulkan dari emosi anak?
6. Bagaimana
cara mengatasi emosi pada anak?
PEMBAHASAN
A.
EMOSI
Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003:298) disebutkan bahwa yang dimaksud dengan emosi adalah luapan
perasaan yang berkembang dan surut dalam waktu singkat atau keadaan dan reaksi
psikologis dan fisiologis seperti kegembiraan, kesedihan, keharuan, dan
kecintaan. Goleman (1995:411) menyatakan bahwa "emosi merujuk pada suatu
perasaan atau pikiran-pikiran khasnya, suatu keadaan biologis dan psikologis
serta serangkaian kecenderungan untuk bertindak”. Sedangkan menurut sebagian
ahli atau pakar psikologi perkembangan yang diwakili Lawrence (Suyadi 2009:104)
emosi adalah kondisi kejiwaan manusia.
Dari definisi yang ada, dapat kita pahami
bahwa emosi merupakan suatu keadaan yang kompleks karena terdapat perpaduan
dari beberapa perasaan yang mempunyai intensitas relatif tinggi dan menimbulkan
suatu gejolak suasana batin. Emosi berkaitan dengan perubahan fisiologis dan
berbagai pikiran. Jadi, emosi merupakan salah satu aspek penting dalam
kehidupan manusia, karena emosi dapat merupakan motivator perilaku dalam arti
meningkatkan, tapi juga dapat mengganggu perilaku intensional manusia
(Prawitasari, 1955). Dengan begitu, pada dasarnya emosi adalah dorongan untuk
bertindak.
Emosi
manusia dibedakan dalam dua bagian:
·
Emosi positif (emosi yang menyenangkan),
yaitu emosi yang menimbulkan perasaan positif pada orang yang mengalaminya,
diantaranya adalah cinta, sayang, senang, gembira, kagum, dan sebagainya.
·
Emosi negatif (emosi yang tidak
menyenangkan), yaitu emosi yang menimbulkan perasaan negatif pada orang yang
mengalaminya, diantaranya adalah sedih, marah, benci, takut dan sebagainya.
B.
PERKEMBANGAN EMOSI ANAK
Pola perkembangan emosi
anak sebenarnya telah ada sejak ia lahir atau bayi. Menurut Hurlock (Suyadi,
2009:105) gejala emosional pertama yang muncul adalah keterangsangan yang umum
terhadap stimulus atau rangsangan yang kuat. Reaksi emosional ini memang belum
nampak jelas sebagai reaksi emosi pada umunya, tetapi hanya memberi kesan
sederhana berupa kesenangan atau ketidaksenangan. Reaksi emosional yang tidak
menyenangkan biasanya diekspresikan dengan cara menangis, bersuara keras, atau
mengubah posisi secara tiba-tiba dan lain sebagainya. Sedangkan reaksi
emosional yang menyenangkan tampak jelas ketika anak sedang menete ibunya,
tertawa dan berceloteh.
Dalam perkembangan emosi,
terdapat beberapa proses seperti yang dijelaskan oleh beberapa ahli psikologi perkembangan,
yaitu Hurlock (Suyadi, 2009:106), secara umum, menjelaskan pola perkembangan
emosi anak yang meliputi sembilan aspek yaitu :
1). Rasa takut,
2). Rasa malu,
3). Rasa hawatir,
4). Rasa cemas,
5). Rasa marah
6). Rasa cemburu,
7). Rasa duka cita,
8). Rasa ingin tahu,
9). Rasa gembira.
Sedangkan
Lewis and Rosenblum (Stewart, at al. 1985) mengutarakan proses terjadinya emosi
melalui lima tahapan, yaitu sebagai berikut:
a.
Elicitors
Yaitu
adanya dorongan berupa situasi atau peristiwa. Misalnya ada peristiwa
kebakaran.
b.
Receptors
Yaitu
aktivitas di pusat sistem syaraf.
c.
State
Yaitu
perubahan spesifik yang terjasi dalam aspek fisiologi seperti jantung berdetak
keras, tekanan darah naik, dan perubahan pada hormon lainnya.
d.
Expression
Yaitu
terjadinya perubahan pada daerah yang dapat diamati, seperti pada wajah, tubuh,
suara atau tindakan yang terdorong oleh perubahan fisiologis. Contohnya, otot
wajah mengencang, mulut terbuka, dan suara keras berteriak atau bahkan lari
kencang menjauh.
e.
Eksperience
Yaitu
persepsi dan interpretasi individu pada kondisi emosionalnya. Dengan pengalaman
individu dalam menerjemahkan dan merasakan perasaannya sebagai rasa takut,
stres, terkejut dan ngeri.
C.
JENIS DAN FUNGSI EMOSI ANAK
Emosi
sendiri mempunyai banyak jenis, yaitu seperti senang, marah, takut, dan sedih. Menurut
Stewart, mengutarakan perasaan senang, marah, takut dan sedih adalah dasar dari
emosi.
a.
Senang (gembira)
Pada umumnya perasaan gembira dan senang
diekspresikan dengan tersenyum(tertawa). Pada perasaan gembira ini juga ada
dalam aktivitas pada saat menemukan sesuatu, mencapai kemenangan.
b.
Marah
Emosi,
marah dapat terjadi pada saat individu merasa terhambat, frustasi karena apa
yang hendak di capai itu tidak dapat tercapai.
c.
Takut
Perasaan takut merupakan bentuk emosi yang
menunjukkan adanya bahaya.
d.
Sedih
Dalam
kehidupan sehari–hari anak akan merasa sedih pada saat ia berpisah dari yang
lainnya.
Tidak
hanya jenisnya, emosi pada anak ternyata juga mempunyai fungsi dan peranan tersendiri.
Emosi memiliki fungsi dan peranan yang sangat penting dalam perkembangan anak,
baik pada usia prasekolah maupun pada tahap-tahap perkembangan selanjutnya,
karena memiliki pengaruh terhadap perilaku anak.
Fungsi dan peranan emosi
pada perkembangan anak yang dimaksud adalah :
a. Merupakan
bentuk komunikasi.
b. Emosi
berperan dalam mempengaruhi kepribadian dan penyesuaian diri anak dengan
lingkungan sosialnya.
c. Emosi
dapat mempengaruhi iklim psikologis lingkungan.
d. Tingkah
laku yang sama dan ditampilkan secara berulang dapat menjadi satu kebiasaan.
e. Ketegangan
emosi yang di miliki anak dapat menghambat aktivitas motorik dan mental anak.
D.
CIRI DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EMOSI
ANAK
Anak-anak
cenderung mengekpresikan emosinya dengan bebas dan terbuka. Mereka sering
memperebutkan perhatian orang dewasa yang ada disekitarnya. Emosi yang tinggi
pada umumnya disebabkan oleh masalah psikologis dibanding masalah fisiologi.
Orang tua hanya memperbolehkan anak mekakukan beberapa hal, padahal anak merasa
mampu malakukan lebih banyak lagi. Di samping itu, anak menjadi marah bila
tidak dapat melakukan sesuatu yang di anggap dapat dilakukan dengan mudah.
Terdapat
ciri-ciri reaksi emosi pada anak seperti,
1. Reaksi
emosi anak sangat kuat Dalam hal kekuatan, makin bertambahnya usia anak, dan
semakin bertambah matangnya emosi anak
maka anak akan semakin terampil dalam memilih dan milih kadar keterlibatan
emosionalnya.
2. Reaksi
emosi sering kali muncul pada setiap peristiwa dengan cara yang di inginkannya.
Bagi anak usia 4-5 tahun dalam hal ini
tidak dapat diterima oleh lingkungannya. Semakin emosi anak berkembang menuju
kematangannya maka mereka akan belajar
untuk mengontrol diri dan memperlibatkan reaksi emosi dengan cara yang dapat di
terima lingkungan.
3. Reaksi
emosi anak mudah berubah dari satu kondisi ke kondisi lain
4. Reaksi
emosi bersifat individual.
5. Keadaan
anak dapat dikenali melalui gejala tingkah laku yang ditampilkan.
Sejumlah
penelitian tentang emosi anak menunjukan bahwa perkembangan emosi mereka
bergantung pada faktor kematangan dan faktor belajar (Hurlock, 1960:266). Sedangkan
berdasarkan para ahli pendidikan anak, terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi perkembangan emosional anak usia dini diantaranya adalah :
1. Kematangan
kematangan mental biasanya dipengaruhi
usia kronologis .
2. Belajar
Kegiatan belajar turut menunjang
perkembangan emosi. Pembiasaan dan contoh Anak yang dibiasakan untuk
mengekspresikan emosinya secara wajar akan memiliki perkembangan emosi yang
baik dibandingkan dengan anak yang tidak mendapatkan kesempatan. Anak akan
mendapatkan keseimbangan emosi yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan
lainnya. Metode belajar yang menunjang perkembangan emosi, antara lain:
a. Belajar
dengan coba-coba
b. Belajar
dengan cara meniru
c. Belajar
dengan cara mempersamakan diri
d. Belajar
melalui pengkondisian
e. Belajar
dibawah bimbingan atau pengawasan
3. Contoh
melalui pembiasaan untuk bersikap positif terhadap ekspresi emosi Yang muncul
akan menjadikan anak tidak mengalami gangguan dalam perkembangan emosi.
4. Inteligensi
5. Jenis
kelamin
Perbedaan jenis kelamin akan mempengaruhi
perkembangan emosi terutama karena perbedaan hormonal antara laki-laki dan
perempuan. Peran jenis kelamin dan tuntutan sosial sesuai jenis kelamin juga
akan mempengaruhi perkembangan emosi anak.
6. Status
Ekonomi
7. Kondisi
fisik
8. Pola
Asuh
Keluarga berperan optimal dalam perkembangan bila
menerapkan pola pengasuhan demokratis. Pola asuh ini akan memenuhi kebutuhan
psikologis anak karena orang tua cenderung memberikan perlakuan yang tepat
terhadap ekspresi emosi anak. Pola asuh demokratis juga akan membuat keluarga
menjadi harmonis yang sangat membantu anak dalam membangun kecerdasan emosinya.
E.
DAMPAK YANG DITIMBULKAN DARI EMOSI ANAK
·
Dampak Positif
Emosi
apabila diarahkan dengan baik, maka akan dapat menjadikan anak tersebut dapat
berkembang dengan baik. Perkembangan emosi yang baik akan mengantarkan anak
tersebut dapat mengembangkan kemampuah imajinasi, intelektual dan lain
sebagainya.
·
Dampak Negatif
Demikian
pula perkembangan emosi anak juga dapat bedampak negatif pada perkembangan
anak. Hal ini dapat menyebabkan kertelantaran emosi, seperti anak tidak cukup
mendapatkan pengalaman emosional yang menyenangkan, terutama keingintahuan,
kegembiraan, kebahagiaan, dan kasih sayang. Akibatnya, anak akan mengalami
keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan normal, anak biasanya telambat untuk
berbuat lebih baik lagi sesuai dengan umurnya, perkembangan bicara terlambat,
perkembangan intelektual terlambat.
F.
CARA MENGATASI EMOSI ANAK
Adanya
emosi pada anak, tentu tidak jarang para orang tua dan orang dewasa lainnya
yang berada disekitar anak, akan kewalahan dalam mengatasi emosi tersebut. Hal ini
menyatakan, bahwa peran orang tua sangat penting dalam mengatasi emosi anak. Dengan
begitu, terdapat beberapa cara yang dapat digunakan dalam mengatasi emosi anak,
seperti:
1. Bantu
mereka belajar bagaimana cara mengekspresikan perasaan mereka dengan baik
2. Tidak
langsung memarahi atau memberikan yang diinginkan
3. Cari
tahu apa penyebabnya dan berusaha memahami serta bicarakan dengan anak tentang
apa yang mereka rasakan
4. Mengendalikan
/ mencari alternatif perilaku negatif saat mengalami emosi negatif
5. Jika
permintaan yang tidak realistis, orangtua harus bisa mengatakan tidak
6. Beritahu
konsekuensi yang akan didapat saat anak menunjukan perilaku hasil dari emosinya
7. Memberikan
perhatian, kasih sayang, ketegasan dan lain sebagainya dengan baik. Dalam arti,
tidak kurang dan tidak berlebihan, dll
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari
pembahasan tentang perkembangan emosi anak diatas, dapat disimpulkan bahwa
anak-anak juga memiliki emosi yang dapat disalurkan dalam bentuk perilaku
mereka dan juga memiliki tahap-tahap dalam perkembangan emosi itu.
Dalam
perkembangan emosi, dibutuhkan peran yang sangat baik dari orang tua agar perilaku
dari anak dapat terkontrol serta tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
B.
SARAN
Saran
yang akan saya berikan dari pembahasan ialah:
1. Diharapkan
orang tua dapat belajar lebih banyak lagi tentang emosi, agar dapat memahami
serta mengatasi emosi anak
2. Agar
orang tua memaksimalkan atau memanfaatkan potensi anak khususnya dalam
perkembangan emosi anak.
3. Para
orang tua maupun orang dewasa disekitarnya untuk tidak menganggap remeh akan
emosi anak
DAFTAR PUSTAKA
Aghisna,
Sri. Perkembangan
bahasa dan emosional
anak
usia dini.http://infonaghisa.blogspot.co.id/2016/04/perkembangan-emosional-anak-usia-dini.html.
Diakses pada tanggal 16 Januari 2017
2015.Pengertian
Emosional Anak dan Perkembangannya.http://www.definisi-pengertian.com/2015/04/pengertian-emosional-anak-dan.html.
Diakses
pada tanggal 16 Januari 2017
2015.Makalah
Perkembangan Emosi Anak.http://www.warna-sahabat.com/2015/04/makalah-perkembangan-emosional-anak.html.
Diakses pada tanggal 16 Januari 2017
Ashari,
Imron.2015.Perkembangan Eosi pada Anak Usia Dini.http://www.ipapedia.web.id/2015/11/perkembangan-emosi-pada-anak-usia-dini.html.
Diakses
pada tanggal 16 Januari 2017
2013.
Perkembangan Emosi Pada
Anak.http://mastugino.blogspot.co.id/2013/06/perkembangan-emosi-pada-anak.html?m=1.
Diakses pada tanggal16 Januari 2017
2016.
Faktor yang mempengaruhi
Perkembangan Emosi Anak.http://paudjateng.xahzgs.com/2015/09/mempengaruhi-perkembangan-emosional-anak.html.
Diakses
pada tanggal 16 Januari 2017
Susanti,
Atika.2012. Perkembangan
Emosi Anak.http://atikasusanti.blogspot.co.id/2012/06/perkembangan-emosi-anak.html.
Diakses
pada tanggal 16 Januari 2017
Taufik,
Muhammad.2015. Makalah
Pengantar Psikologi "EMOSI".http://psikologiusu.blogspot.co.id/2015/08/makalah-pengantar-psikologi-emosi.html.
Diakses
pada tanggal 16 Januari 2017
Novita
sari, Nova.2015. PENGARUH
PERKEMBANGAN EMOSI TERHADAP PENYESUAIAN PERIBADI DAN SOSIAL AUD.http://novita-nova-s.blogspot.co.id/2015/11/pengaruh-perkembangan-emosi-terhadap.html.
Diakses
pada tanggal 16 Januari 2017
Widy.2014.Mengajarkan
Cara Mengendalikan Emosi Anak.http://indotopinfo.com/mengendalikan-emosi-anak.htm.
Diakses
pada tanggal 16 Januari 2017
Pratiwi,
Riska.2013.Mengatasi Emosi Anak yang Meledak-ledak.http://akujugapunyamimpi.blogspot.co.id/2013/05/mengatasi-emosi-anak-yang-meledak-ledak.html.
Diakses
pada tanggal 16 Januari 2016